Rabu, 20 November 2013

Entah

Masih dalam waktu yang sama, kesendirian. Masih berada di posisi yang sama, kesepian. Masih menahan kekosongan hati, sendirian. Aku tak keberatan, jika memang hati ingin lebih lama berdiam diri dengan kesendirian. itu tak memberatkan langkahku untuk berjalan. Tak ada keluhan mengapa hati masih bertahan dengan kehampaan. Tapi apakah tidak lebih baik jika berjalan dengan bergandengan tangan? Menghabiskan malam dengan tawa keceriaan bersama kebahagiaan, tentu dengan keberadaan dua orang. Apakah tidak lebih baik jika hidup berwarna karena seseorang? Apakah aku mulai merindukan kenyataan itu?

Selalu menanyakan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh temaram, sebisa mungkin aku pertahankan karena gelap malam belum saja memberikan jawaban. Ada apa dengan ku? Sudah mulai bosan kah aku dengan kesendirian ku? Banyak bayangan yang datang dan pergi, namun tak pernah ku hiraukan karena hati ku masih memilih untuk sendiri, tak banyak bergerak menepis bayangan yang memilih untuk diam lebih lama atau memilih untuk meninggalkan. Entah apa yang ingin ku tunjukan, yang ingin ku perlihatkan mengapa aku masih tahan dengan kesendirian.

Perhatian yang sudah asing ku rasakan, sebuah pengharapan yang mulai sirna karena rindu yang sudah tak pernah ku hiraukan. Atas nama masa lalu, ku jamin mereka telah lama pergi dari hidupku. Bukan salah masa lalu mengapa aku masih diam membisu, kenangan pahit sudah mulai membuka pada hatiku, luka yang menyakitkan sudah mulai tak ku rasa. Karena waktu ku percaya bahwa semua akan berjalan sempurna jika ku andalkan semua pada keinginan untuk merubah segalanya menjadi lebih indah.

Belum mengerti, dan masih belum bisa memahami mengapa sendiri adalah pilihan saat ini. Jika aku masih bisa bahagia tanpa hati yang terisi, lalu mengapa ada sela-sela ruangan yang mulai mengambang karena terlalu lama dibiarkan. Menjadi penuh debu kesendirian akan kekosongan. Haruskan ku mulai dari awal? Haruskah sekarang? Namun, apapun pilihan hatiku. Aku mohon, tolong lah jangan biarkan hati ini rentang untuk kedua kalinya. Jangan memberi hati pada orang yang masih belum mengerti atas keheningan angin pemberi ketentraman atas perasaan yang membahagiakan.

 Entah kapan, namun jika bukan sekarang, tolonglah biarkan hati ini merasakan kebebasan tanpa merasakan kecemasan atas hati ku yang memang telah hilang. Dan untuk entah siapa sosok yang akan mempulangkan aku pada hati itu, tolong lah agar belajar sabar dan memahami atas tingkah ku yang mungkin telah lupa bagaimana mempercayai hati yang katanya akan mencintai. Terimakasih.

Minggu, 17 November 2013

Repetisi Hati

Aku tidak pernah berfikir apa yang paling aku inginkan dalam hidup yang menurut orang terlalu singkat untuk dipakai secara cuma-cuma. Terlalu lelah tubuhku meneruskan permainan yang belum saja menaiki level berikutnya. Sudah banyak peristiwa yang ku alami dengan menggunakan hati. Sudah seringkali aku merasakan sakit akan kehilangan sesuatu yang tak pernah aku miliki. Dan sudah aku lakukan untuk mendapatkan yang terbaik untuk hidupku yang kurang baik.

Banyak hati yang sudah aku lewati, dan disalah satunya tak ada yang memintaku untuk tetap tinggal lebih lama lagi, atau sekedar menahan agar aku tak meninggalkannya. Pernah berfikir untuk pura-pura tak peduli akan kekosongan hati. Untuk pura-pura tak peduli seberapa banyak luka itu pernah hadir, pura-pura tak mengetahui bahwa orang yang telah ku tinggal pergi ternyata sudah bahagia dengan yang lain, dan pura-pura tak menyadari bahwa selama ini aku kesepian karena cinta ku yang selalu hilang.

Aku pernah mencintai yang tak pernah dicintai, aku pernah melepaskan seseorang yang ku cintai untuk orang yang tak pernah ku kenali, aku pernah melepaskan orang yang ku cintai tanpa merasakan memilikinya, aku pernah melepas sesuatu yang seharusnya tak pernah ku lepas. Dan pelepasan yang terakhir, aku pernah melepaskan tanpa menanyakan terlebih dulu akan hati nya yang telah kutinggalkan. Aku pernah mengalah, pernah pergi tanpa mendengar kepastian lebih jelas lagi.

Sudah terlalu jauh hati meninggalkan serpihan masa lalu, sudah ku lupakan jauh arti luka yang pernah menggores dihatiku, sudah seharusnya aku membuka hati untuk yang baru. Namun jatuh cinta tak pernah sesederha itu. Harus ku fikirkan lebih jauh bagaimana hati ku menanggapi semua perasaan itu. Apakah menerima atau malah mengabaikan (lagi). Apa yang terjadi pada hati yang terlalu lama sendiri bukanlah kesalahan masa lalu yang masih membayangi, hati yang masih sendiri bukan atas kesalahan luka hati. Tapi bagaimana menanggapi hati yang telah mati karena kekosongan yang terlalu dini.

Sudah memutuskan untuk bahagia tanpa mempermasalahkan hati, terbang tinggi tanpa sulit memikirkan kapan aku terjatuh lagi. Pengharapan kini terasa lagi, keajaiban cinta akan terasa pada hati yang benar-benar merasakan kehadiranya. Jatuh cinta pada hati, itu masalah waktu akan berhenti tepat pada dua hati yang saling mencintai.

Kamis, 14 November 2013

Dia Itu Adalah

Dia Adalah….
Dia adalah pengkhianat perasaan menyakitkan, dia adalah guru untuk aku belajar mencintai tanpa syarat apapun, dia adalah sosok nyata yang selalu aku cinta. Bukan dia namanya jika dia tak bisa mengatasi permasalahan ku. Ada kala disaat aku membenci dia yang terlihat menakutkan. Dia adalah semua jawaban atas semua pertanyaan yang ku lontorkan tentang ketulusan. Dia adalah laki-laki yang bisa mencintaiku apa adanya.

Dia Adalah… sosok manusia yang sempurna. Dia tidak pernah mencoba untuk meninggalkan sosok ku yang terkadang sangat menyebalkan. Dia adalah dia yang tidak pernah berubah untuk terlihat dihadapanku. Dia adalah wajah yang selalu berusaha semangat meskipun tubuh nya telah lelah, dia adalah bibir manis yang selalu mencoba agar selalu terlihat tersenyum meskipun dia merasa sedih. Dia adalah sempurna, sosok manusia yang ku impikan sejak lama.

Dia adalah… tubuh yang kuat, selalu menompang beban ku yang sudah tak bisa ku panggul, dia adalah cintaku.

Malam itu, aku sedang tersiksa dikamarku, menangis tersedu-sedu karena penyakitku. Tubuhku memerah menimbulkan luka dalam karena selalu ku oleskan obat keras agar semunya tak terasa gatal. Dengan manis nya dia menyuruhku tidur dengan kaki yang berada dalam pangkuan nya, dalam lelah nya dia mengusap-ngusap telapak kaki ku yang sudah memar memerah dengan parah sampai aku tertidur.

Pagi  itu, aku berusaha agar terlihat tersenyum dengan wajah ku yang kusam. Dan dia dengan gampang nya membuat aku tersenyum lagi. Ketika aku merasa terluka oleh orang-orang diluar sana, dia selalu membuatku kembali merasa berarti untuk hidupku sendiri. Dia adalah pahlawan disetiap kejadian menyakitkan dihidupku. setiap kali aku akan berangkat dia selalu menjadi orang pertama yang mengatakan "Hati-hati", dan selalu seperti itu, tak pernah sekalipun dia tak mengucapkan kalimat itu. mungkin itu adalah peringatan Tuhan untuk menjaga ku setiap saat.            

Senja itu, wajah ku sembab, alunan kata-kata pembicaraan ku sungguh berantakan. Aku menutupi seluruh wajahku dengan lengan yang memerah karena darah. Tanganku terluka, tapi bukan itu yang membuatku menangis. Di dalam diriku ada yang terluka parah, hatiku.  Komitmen yang dulu ku jalani dengan orang yang ku cintai ternyata sudah terabaikan cukup lama. Aku putus cinta, aku kecewa, dan aku merasa terbodohi oleh sosok yang ku dambakan pada dia. Dan dengan sikap nya yang seperti biasa, dia hanya tersenyum, duduk didepanku dan mulai menatapku. Katanya, aku terlalu manis untuk menangisi sosok yang harusnya ku tinggalkan sejak dulu. Dia mulai bertanya mengapa aku menangis seperti orang yang kehilangan jati diri, padahal menurutunya, hidupku akan lebih baik jika meninggalkan sosok yang selalu menyakiti hatiku. Dia adalah penenang ketika aku merasa  ingin berontak.

Dia adalah… penompang beban kehidupan dalam hidupku. Membantuku menompang tubuh yang sudah benar-benar kaku, mengangangkat kaki ku yang mulai kelelahan akan hidup, memelukku ketika aku merasa terabaikan oleh hidupku, dan dia adalah sosok nyata ciptaan Tuhan yang sempurna.


Dia adalah… sosok malaikat nyata berparas tampan dari Tuhan untuk ku. Sampai ketika aku telah dewasa pun benar-benar hanya dia yang membuat ku merasa bahwa aku mendapatkan peran penting dihidupku. Ya, seperti itu.


Dia adalah… laki-laki yang tak pernah bertahan lama tidak melihat wajahku, tidak pernah berbuat kasar padaku, tak pernah berhenti mempertahankan aku, tidak pernah suka melihatku terpuruk karena kesakitan, tidak pernah membiarkan aku tersakiti oleh hal lain, tidak pernah berhenti mencintaiku.


Dia adalah... dia. Dia yang selalu membuatku tertawa, memberikan lelucon meskipun sebenarnya itu sama sekali tak terdengar lucu. dia hanyalah laki-laki biasa yang membuatku terasa lebih bermakna. Dia selalu membuat hari ku lebih berwarna, dia yang selalu mengerti akan hadirku yang selalu ingin terlihat sempurna. Dia tidak pernah sehari pun berubah. 


Dia adalah... tujuan aku berdoa pada Tuhan disetiap malam. Tuhan, jaga dia dalam tidurnya, peluk dia ketika merasa kelelahan, rangkul dia ketika dia merasa kesepian. Dia adalah keajaiban yang kau berikan untuk ku. jangan pernah membiarkan dia merasa sangat kelelahan, jangan pernah lelahkan hati nya untuk berharap akan aku yang akan berubah menjadi manusia hebat. aku ingin mewujudkan semua harapan nya. Tuhan, tolong sampaikan betapa aku mencintai nya. Dia adalah laki-laki yang tidak pernah menghilang, selalu ada, dan akan selalu ada, selamanya.


Dia adalah.. Ayahku.


12 November 2013, selamat hari Ayah untuk laki-laki terhebat yang selalu ku nomor satukan.