Jatuh
cintalah pada wanita yang menulis. Dia akan menuliskan setiap arti dari kedip
matamu saat pertama kali bertemu. Dan satu bait puisi setelah pertemuan itu
terjadi lagi dan lagi. Karena dia tak akan pernah bosan menuliskan bagaimana
bahagianya sebuah pertemuan yang sudah direncanakan oleh Tuhan. Meskipun
semesta ikut berperan, tapi baginya pertemuan bukanlah sebuah kebetulan.
Jatuh
cintalah pada wanita yang menulis. Terkadang kamu hanya perlu tersenyum untuk
membuat dunia nya lebih hidup. Tidak ada yang akan membuatmu terbagi menjadi
beberapa rasa dihatinya, karena baginya hanya dirimu yang mampu menghadirkan
sebuah kata hingga menjadi cinta yang nyata.
Jatuh
cintalah pada wanita yang menulis. Dia tak akan keberatan menyusun setiap
peristiwa-peristiwa yang terjadi bersama. Bahkan rasa bahagia, duka, dan kecewa
dengan senang hati akan dia tulis tanpa harus terisak menangis. Karena dia
percaya, bahwa pria yang mencintainya adalah satu-satu nya pria yang tak ingin
melihat dia terluka.
Jatuh
cintalah pada wanita yang menulis. Dia akan mengajakmu berkeliling di dunia
kecil nya. Dengan kata yang berawal bahagia, kamu bebas berkelana agar tahu
bahwa kehadiranmu membuat kata-katanya menjadi bermakna. Karena baginya, kamu
adalah alasan mengapa puisi-puisi bahagia terciptakan.
Jatuh
cintalah pada wanita yang menulis. Dia akan setia menunggumu pulang dari hari
lelah mu, hanya dengan ditemani satu cangkir kopi, secarik kertas, dan musik yang
bisa menyamarkan suara detak nya jarum jam yang berjalan. Tidak akan ada yang
lain. Dia akan menunggumu tanpa mau mengganggu kesibukanmu. Karena dia tahu, kamu
akan menemaninya setelah itu.
Jatuh cintalah pada wanita yang menulis. Temukanlah dia. Karena dia tersembunyi di ruang sepi hanya ditemani dengan satu cangkir kopi. Sendiri mengajak sepi berbincang tentang menunggu seseorang datang. Mungkin dia terlalu lama menunggu sampai terbelenggu. Karena wanita yang menulis tidak akan selamanya menulis, dia akan menjadi wanita yang bisa kau ajak bicara, wanita yang akan membuatmu selalu tertawa menghadap senja, wanita yang akan memeluk mu ketika kau lelah menghadapi semua masalahmu, wanita yang siap membagi waktu untuk berada disampingmu, wanita yang akan selalu mendoakanmu dalam setiap sujud, dan wanita yang dengan senang hati akan selalu tersenyum untuk mu.
sebagai wanita yang terkadang suka menulis, gue setuju. :D
BalasHapuskarena seorang penulis itu menghargai setiap moment meski itu hal yang sangat remeh :)
Ya, saya setuju juga. hehe
HapusWow... nice, Mbak. Prosa yang puitis dan romantis. Suka. :D Salam kenal ya, Mbak..
BalasHapusAhh :') Terima kasih :)
Hapussalam kenal juga ya, dtinta.
Ca... Aku menyesal kenapa aku berhenti menulis :')
BalasHapushuhu, ayooo dong makanya nulis lagi :)
Hapus