Kamis, 29 Juni 2017

Penjelasan




Aku tau bahwa sudah lama sekali aku menghilang dan tak memberi kabar. Sudah berganti tahun dan kali ini aku siap memberikan penjelasan.

Karena memang sudah banyak yang memberikan pertanyaan menyakitkan padaku;
 
 “mengapa sudah jarang menulis?”

“Tak ada.” Jawabku

“mengapa sudah tak lagi mengirimi cerpen pada blog mu?”

“Tak apa?” jawabku

“apa tak ingin menulis lagi?”

“pasti.”

“apa tak rindu?”

Dalam beberapa hitungan detik mulut ku enggan menjawab lagi. Dan dalam beberapa menit bibir ku kembali meneruskan kalimat yang sepertinya tertinggal “hanya saja…”

Hanya saja waktu ku kali ini tak banyak. Sudah ada deretan kegiatan yang harus ku kerjakan, dari pagi sampai malam. Entah itu dalam pekerjaan atau usaha untuk melupakan. Dengan banyak pikiran bagaimanapun caranya aku harus menanggapi semuanya dengan sikap dewasa.

Padahal, aku belum terbiasa. atau bahkan, aku tak bisa. Ini menyiksa.

Hanya saja tubuh ku sering lelah dan terkadadang hampir sudah tak lagi melihat bintang dalam malam. Jam malam ku terjaga hanya saat sedang aku berusaha mengubur segala kenangan yang ada.

Hanya saja pikiran ku sudah mulai lelah mengerjakan banyak hal. Merusak sistem kerja otak dengan persoalan menjaga banyak perasaan disebuah luang lingkup pekerjaan.

Hanya saja bulan-bulan terakhir ini tak adanya tempat istirahat yang nyaman, tempat dimana keluh kesah ku tertuangkan, tempat dimana bisa ku sandarkan kepala ku yang berat, kapan saja seharusnya tempat itu selalu terlihat dan ada.

Hanya saja dalam gelisah aku selalu berusaha untuk lupa.

Hanya saja rasa sedih kini tak mulai perlahan pudar dan tak bisa ku kendalikan.

Hanya saja aku merasa kesepian dan tak lagi bisa melampiaskan segala hal yang menyakitkan.

Hanya saja aku terkadang merasa sendirian. Mungkin karena terisi dengan banyak nya kegiatan yang memakan banyak ion di tubuh ku yang malang.

Hanya saja ternyata dari hanya sebuah kata, rindu ku bisa menghabiskan beberapa jam dalam lamunan.

Hanya saja ternyata tanpa sadar, saat aku berada di tengah posisi yang menyulitkan tulisan ku selalu ku buat dimana saja. Di memo ponsel misalnya.

Hanya saja, dalam menulis aku menemukan rasa. Yang sepertinya mengerti dan faham mengapa sudah jarang lagi ku bagikan sebuah tulisan cerpen seperti biasanya.

Hanya saja, dalam menulis aku bisa merelakan sebuah kehilangan yang sedang ku rasakan sekarang.

Hanya saja, dalam menulis aku tak harus banyak bercerita pada semua orang yang bertanya.

Hanya saja, tidak menulis bukan berarti aku tak lagi peduli.

Hanya saja.