Jumat, 12 Februari 2016

Rindu



Teruntuk Aku,

Aku rindu menulis.
Sebenarnya, hari ini tubuh ku lelah dan meminta istirahat. Berteriak meminta pertolongan pada tempat tidur untuk dimanjakan.

Aku rindu mengisi halaman blog ku. Menyusun kata demi kata sehingga menjadi sebuah bahasa yang menyenangkan untuk dibaca. Entah itu akan berakhir dengan bahagia atau bahkan tangis yang menyesakan dada.

Aku rindu mencurahkan segala rasa dalam sebuah kalimat yang mengandung makna. Tanpa perlu harus menjelaskan apa yang ku rasa melalui bicara. Sejujurnya aku tak terlalu suka banyak bicara, dalam kata lain adalah mengingat betapa mulai berantakanya hidup ku sekarang.

Aku rindu terlelap yang melewati pukul tengah malam. Mengadu semua keluh kesah pada kertas dan sebuah balpoint saja. Aku bisa santai semalaman tanpa harus memikirkan kegiatan esok hari yang padat dan pemikiran tentang tugas-tugas. Aku ingin bebas.

Aku rindu suasana hati ku yang dramatis. Mengartikan segala bentuk rasa dalam aksara kata yang sering ku katakan adalah puisi lama. Kata-kata yang tak terfikirkan seolah bermunculan dalam kepala tanpa harus diminta.

Aku rindu membaca buku, memaksa otak ku untuk menerima banyak lagi ribuan kata atau bahkan sampai jutaan kata.

Aku rindu membuat diriku nyaman seperti semula kala.

Aku rindu tertawa.

Jumat, 05 Februari 2016

Pantai


Sayang,

Pernah kah kau berfikir kemana perginya kita setelah menikah nanti? untuk menghabiskan waktu bersama dari matahari terbit hingga matahari terbenam? Membicarakan segala hal sampai habisnya bahan obrolan, sampai bibir kita sama-sama lelah karena terus-menerus tersenyum sepanjang malam mengingat bahagianya kita dengan status yang halal.

Boleh kah jika ku beri saran?

Bagaimana jika kita ke pantai? Aku lebih memilih mendengarkan bisikan angin yang tenang ketimbang pergi ke tempat yang ramai, aku lebih memilih menginjakan kaki ku di pasir menggelikan ketimbang harus terus-menerus berdiri di aspal seperjalanan.

Kita bisa ke salah satu pantai terindah di Indonesia, pantai yang memiliki keindahahan yang tak bisa kita bayangkan, pantai yang dijuluki “Surga Dunia”. Kita bisa menikmati air laut nya yang berwarna biru bersih dengan ombak yang begitu tenang disana, kita juga bisa menikmati kecantikan pasir putihnya hingga pemandangan dasar laut yang sangat menganggumkan.

Ah ya, kau pasti tau bahwa aku suka sekali menyelam. Dengan itu aku bisa merasa sangat tenang. Aku akan mengajak mu melihat keindahan ratusan terumbu karang yang sangat menakjubkan, membawa mu melihat ikan-ikan kecil yang berwarna-warni seakan menari karena melihat kedatangan kita.

Kau harus tau bahwa selain keindahan yang bisa kita lihat dengan mata kita sehari-hari, ada keindahan bawah laut yang tak kalah indah nya. Sekali-kali kau harus melihatnya, juga menikmatinya.

Tapi, jika kau tak mau juga aku tak akan memaksa. Aku tau kau takut menyelesuri air yang memiliki kedalaman yang tak bisa kaki mu capai. Aku tau kamu tak akan mau melakukan itu. Tapi tak apa, kita masih bisa berjalan bersama mengitari pantai, menikmati senja, bermain ombak sambil tertawa lepas bersama. Karena dimana pun kamu berada, disanalah aku merasa bahagia.

Tapi sayang,
Jika kau tak mau pergi ke pantai, aku tak akan marah. Jika bahkan kau memilih untuk bekerja setelah pernikahan kita pun aku tak akan marah. Kita masih bisa menghabiskan waktu bersama di rumah yang akan selamanya kita tempati bersama, tempat dimana kita akan membesarkan anak-anak kita kelak, tempat dimana kita akan berbagi kisah dan cerita sampai tua.

Aku akan berusahan membawakan rasa tenang yang sama dengan rasa tenang saat aku menyelam ke dalam rumah kita. Aku akan membawakan kenyamanan yang sama seperti saat aku merasa nyaman saat kaki ku menginjak pasir pantai. Aku akan menceritakan bagaimana bahwa dirimu bisa sama menakjubkan indah nya dengan keindahan yang ku lihat di bawah laut sana.

Karena bagi ku, pantai dan kamu itu sama; sama-sama tempat menyenangkan untuk jatuh cinta berulang-ulang.

Senin, 01 Februari 2016

Surat Cinta Pertama untuk Ayah; Pidi Baiq



Teruntuk,
Ayah surayah.

Ayah, perkenalkan aku Milea. Hahaha aku bercanda. Nama ku terdiri dari 3 kata, kau boleh mengarangnya dengan kata apa saja. Tapi tolong, panggil saja aku dengan sebutan “kamu”.

Ayah, boleh tidak jika ku minta ayah jangan GR karena ku tulis surat cinta yang pertama ini untuk ayah? Lagi pula, kalau ku tulis lewat twitter itu limit, dibatasi hanya sampai 140 huruf. Nanti-nanti seharusnya kita bikin twitter yang bisa meng-tweet sampai 3 paragraph sekaligus. Mau tidak? Hahaha

Ayah, siang ini aku menyelesaikan membaca buku kedua dilan “dia adalah dilanku tahun 1991”. Tentu aku sudah membaca bagian satu, meskipun sepertinya sedikit terlambat. Hehehe maaf. Ku kira buku dilan bagian dua ini akan berakhir dengan bahagia karena akan ada janji suci di dalam pernikahan mereka berdua, tapi nyatanya kau berhasil membuat kami semua yang menunggu buku kedua ini benar-benar merasa terkejut dan terheran-heran juga disayangkan “mengapa dilan dan milea harus berpisah?” ayah, kau menyebalkan!

Ayah, dilan mu itu apa kabar? Apa dia masih jadi geng motor setelah kuliah? Ayah, aku penasaran. Dan harusnya kau tanggung jawab bukan?

Ayah, dilan mu itu satu-satunya yang ada di Bumi ya. Bahkan setelah aku selesai membaca, rasanya ingin ku ulang lagi dari bagian pertama. Aku ingin lebih mengenal dilan mu, atau jika boleh, aku ingin memperkenalkan dilan mu dengan pacar ku. Mereka itu hampir sama, menyebalkan, humoris yang menganehkan, dan selalu membuat ku rindu setiap malam.

Tapi tetap, dilan itu hanya milik milea, bukan?
Dan dilan versi ku, hanya dia seorang. Hahaha soalnya kalau disama-main juga nggak bakal sama. Ah, nanti pacar ku marah lagi aku sama-sama in dia sama orang lain. hahaha

Ayah, apa kau tak kasihan pada milea karena ingin bertemu dengan dilan? Seharusnya kau pertemukan mereka. Kasihan milea karena selalu ingin tau kabar nya dilan, juga sudah banyak merindukan dilan dan sepertinya dilan juga harus tahu itu.

Ayah, jika kau bertemu dengan dilan. Tolong katakan pada nya untuk segera memberi kabar pada milea. Juga katakan padanya aku ingin mengenal nya.

Ayah, Jika kau bertemu dengan milea. Tolong katakan pada nya, terima kasih karena sudah mau membagi kisah nya. Juga katakan padanya aku ingin mengenal nya, dan salamku untuk keluarga baru nya.

Ayah, Jika aku boleh memaksa. Tolong katakan pada Ayah mu terima kasih sudah mau menyelundupkan mu ke bumi di kamar pengantin dengan keadaan yang tegang ya. karenanya terciptalah kau Ayah yang mengaku debagai imigran dari sorga untuk mau meremas segala rasa dan membungkus semua kalimat sampai bisa menjadi dua buku dilan yang sangat mengesankan.

Ayah, keberatan tidak kalau aku terus-terusan minta tolong? Hahaha

Ayah, jika bertemu dengan pria yang rambut nya sedikit pirang dan rapi, juga sangat menggemari pakaian hitam dan putih, dan memakai kaca mata dengan alasan takut kena angin yang berlebih. Hahaha
Tolong katakan padanya, bahwa aku sayang dia.

Oh iya ayah, tanya dulu namanya. Aku takut ada yang ngaku-ngaku pacar ku. Pas udah disampein ternyata palsu. Bisa kecewa nanti. hahaha

Ayah, nama nya Alfian Maulana. 

                                                                                                                                               Dari,
                                                                                                                                               “Kamu.”