Pernikahan itu
soal kesiapan, bukan tentang bagaimana dua buah keluarga sudah saling kenal,
bukan tentang sudah lamanya sebuah hubungan, bukan tentang betapa besar cinta
yang dirasakan oleh masing-masing pasangan.
Bagiku,
pernikahan adalah sebuah pilihan yang besar. Bukan tentang bagaimana susunan
acara pestanya, bukan tentang harus menghabiskan berapa banyak uang untuk
resepsinya, bukan tentang berapa teman yang harus menghadiri undanganya, bukan
tentang tanggal dan bulan kapan harus diselenggrakannya, tapi pilihan atas
siapa orangnya.
Menikah itu
pasti akan terjadi. Tentu aku akan menikah dengan seseorang yang telah Tuhan pilihkan dan
keluarga ku restukan, juga orang yang tentunya aku putuskan.
Sebelum adanya
rasa bimbang yang menggelegar didalam dada. Aku merasa bahwa aku terlalu
menyepelekan sebuah hubungan, aku terlalu menggap bahwa menikah adalah hal
bahagia yang harus disegerakan, yang aku pastikan bahwa aku telah menemukan.
Kemudian
beberapa perasaan ku menggiurkan segala bentuk pilihan. Aku lupa bahwa menikah
itu adalah sebuah akhir dalam pencarian, sebuah akhir dari memanjakan sebuah
perasaan, sebuah akhir dalam segala keputusan. Dan awal bagi segala bentuk
permasalahan yang nantinya akan dituangkan dari dua kepala yang berisi
pemikaran yang berbeda.
Ku pejamkan
mata sambil berdoa. Lalu aku menyadari akan beberapa hal yang terjadi jika aku
sudah menikah nanti.
Dan pada
akhirnya, aku ingin meminta maaf untuk semua orang yang telah ku kecewakan. Aku
tahu bahwa pilihanku telah menyakiti beberapa harapan pada sebagian orang yang
ku sayang. Aku sadar bahwa sebuah tekanan hadir disana setelah ku utarakan
sebuah keputusan.
Pernikahan itu
soal kesiapan, soal bagaimana aku menghabiskan seumur hidupku dalam satu rumah
yang sama dengan seseorang yang sama setiap harinya, soal bagaimana aku
mengabdikan seluruh hidupku untuk seseorang yang harus ku banggakan seterusnya,
soal bagaimana aku harus selalu menuruti setiap ucapannya, soal bagaimana aku
harus menghormatinya meskipun dia salah, soal bagimana aku harus mengalah agar
sebuah hubungan itu tetap baik-baik saja, dan soal dengan siapa aku akan
melakukannya.
Lalu pikiranku
terus melaju...
Melaju pada
perasaan yang sekarang sedang ku rasakan.
Pernikahan itu
soal kesiapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar