Tangan
kita pernah saling berpegang tanpa pernah mau melepas. Tanpa ada waktu yang
ingin kita bahas, peluk mu adalah waktu tercepat.
Banyak
yang mengatakan bahwa pertemuan kita adalah kesalahan. Aku hanya bisa tersenyum
lebar sambil mengatakan bahwa kamu adalah kesalahan yang membahagiakan.
Meskipun ada ruang dihatiku yang telah kau sakiti berulang-ulang, namun
menghabiskan lagi waktu dengan mu adalah obat yang paling ampuh untuk melupakan
segala hal yang dapat menjauhkan kita.
Aku
paling tak ingin cepat lupa tentang hal-hal yang sudah kita lalui bersama,
namun kini ku sebut itu adalah kenangan yang harus segera mungkin ku lupakan
cepat. Waktu kini telah menjawab bahwa ternyata kamu bukanlah orang yang tepat.
Aku kehilangan mu dalam waktu yang singkat, dan kamu sudah melupakanku dengan
waktu yang cepat.
Aku
tak ingin menyalahkan siapapun soal habisnya waktu kebersamaan kita, begitupun
kepada semesta. Beberapa waktu malam ku habiskan dengan isak tangis yang ku
tahan, malu-malu pada suara detak nya jarum jam, namun pagi ini ku tahu waktu
telah menjawab segalanya kepadaku. Aku ikut bahagia tahu kamu ternyata baik-baik
saja setelah perpisahan kita. Suara mu yang ku dengar pagi tadi menyembuhkan segala bentuk rindu yang ku tahan dalam ego ku.
Aku
memang tahu bahwa cinta adalah soal menerima dan bertahan untuk segala
hal yang kita akan perjuangkan. Aku juga tahu bahwa waktu harusnya membiarkan
kita bertahan sedikit lebih lama. Namun aku juga tahu bahwa kamu memang tak
akan pernah bisa menghargai semua perasaan ku. Maka dari itu aku memutuskan
untuk melepaskanmu.
Biarkan
waktu menegelamkan segala kenangan yang sebenarnya sulit ku lupakan. Aku tahu kamu tak pernah merasa kehilangan ku bukan, berbeda dengan kondisiku yang seakan telah membolakbalikan segala waktu hidupku karena kosong atas kehilanganmu. Semoga kamu selalu bahagia meskipun
tidak mengahabiskan banyak waktu lagi denganku.
Dan
urusan ku dengan waktu: berusaha baik-baik saja atas ketiadanmu disisiku.