Teruntuk,
Ayah
surayah.
Ayah,
perkenalkan aku Milea. Hahaha aku bercanda. Nama ku terdiri dari 3 kata, kau
boleh mengarangnya dengan kata apa saja. Tapi tolong, panggil saja aku dengan
sebutan “kamu”.
Ayah,
boleh tidak jika ku minta ayah jangan GR karena ku tulis surat cinta yang
pertama ini untuk ayah? Lagi pula, kalau ku tulis lewat twitter itu limit,
dibatasi hanya sampai 140 huruf. Nanti-nanti seharusnya kita bikin twitter yang
bisa meng-tweet sampai 3 paragraph sekaligus. Mau tidak? Hahaha
Ayah,
siang ini aku menyelesaikan membaca buku kedua dilan “dia adalah dilanku tahun
1991”. Tentu aku sudah membaca bagian satu, meskipun sepertinya sedikit
terlambat. Hehehe maaf. Ku kira buku dilan bagian dua ini akan berakhir dengan bahagia karena akan ada janji suci di dalam pernikahan mereka berdua, tapi nyatanya kau berhasil membuat kami semua
yang menunggu buku kedua ini benar-benar merasa terkejut dan terheran-heran
juga disayangkan “mengapa dilan dan milea harus berpisah?” ayah, kau
menyebalkan!
Ayah,
dilan mu itu apa kabar? Apa dia masih jadi geng motor setelah kuliah? Ayah, aku
penasaran. Dan harusnya kau tanggung jawab bukan?
Ayah,
dilan mu itu satu-satunya yang ada di Bumi ya. Bahkan setelah aku selesai
membaca, rasanya ingin ku ulang lagi dari bagian pertama. Aku ingin lebih mengenal
dilan mu, atau jika boleh, aku ingin memperkenalkan dilan mu dengan pacar ku. Mereka itu hampir sama, menyebalkan, humoris yang menganehkan, dan
selalu membuat ku rindu setiap malam.
Tapi
tetap, dilan itu hanya milik milea, bukan?
Dan
dilan versi ku, hanya dia seorang. Hahaha soalnya kalau disama-main juga nggak
bakal sama. Ah, nanti pacar ku marah lagi aku sama-sama in dia sama orang lain. hahaha
Ayah,
apa kau tak kasihan pada milea karena ingin bertemu dengan dilan? Seharusnya kau
pertemukan mereka. Kasihan milea karena selalu ingin tau kabar nya dilan, juga sudah banyak merindukan dilan dan
sepertinya dilan juga harus tahu itu.
Ayah, jika kau bertemu dengan dilan. Tolong katakan pada nya untuk segera memberi kabar pada milea. Juga katakan
padanya aku ingin mengenal nya.
Ayah, Jika kau bertemu dengan milea. Tolong katakan pada nya, terima kasih karena sudah mau membagi kisah nya. Juga
katakan padanya aku ingin mengenal nya, dan salamku untuk keluarga baru nya.
Ayah, Jika aku boleh memaksa. Tolong katakan pada Ayah mu terima kasih sudah mau menyelundupkan mu ke bumi di kamar pengantin dengan keadaan yang tegang ya. karenanya terciptalah kau Ayah yang mengaku debagai imigran dari sorga untuk mau meremas segala rasa dan membungkus
semua kalimat sampai bisa menjadi dua buku dilan yang sangat mengesankan.
Ayah,
keberatan tidak kalau aku terus-terusan minta tolong? Hahaha
Ayah,
jika bertemu dengan pria yang rambut nya sedikit pirang dan rapi, juga sangat
menggemari pakaian hitam dan putih, dan memakai kaca mata dengan alasan takut
kena angin yang berlebih. Hahaha
Tolong
katakan padanya, bahwa aku sayang dia.
Oh
iya ayah, tanya dulu namanya. Aku takut ada yang ngaku-ngaku pacar ku. Pas udah
disampein ternyata palsu. Bisa kecewa nanti. hahaha
Ayah,
nama nya Alfian Maulana.
Dari,
“Kamu.”
Tulisan yang tulus sekali, kalau boleh kasi saran sedikit, perhatikan untuk nama orang atau tokoh dalam tulisan baiknya selalu diawali dengan huruf kapital (contoh: Dilan). semangat terus yaaa
BalasHapus-ikavuje
Teriama kasih, ka 😊
HapusAh, iya. aku lupa... terima kasih (lagi) ka sudah mau mengingatkan. nanti-nanti pasti ku betulkan. hihihi
Mantap
Hapuseheheh, terima kasih ka :))
HapusEntah ca, mamang pengen baca lagi karya yg selanjutnya :)
BalasHapusHihi, ada mamang madi.
Hapusiyaaa mang, pasti yaaaa. hihihi