Aku tahu bahwa tak ada kebetulan saat kita dipertemukan. Kita adalah
suatu rasa yang sudah semesta suguhkan, bahagia kita adalah apa yang semesta
siapkan selama bertahun-tahun lamanya semenjak kau dan aku dilahirkan.
Kita adalah dua orang yang berisikan pikiran di dalam kepala yang
berbeda, namun entah mengapa perbedaan bahkan membuat kita semakin tak bisa
dipisahkan. Rasa yang mengalir dalam segala bentuk ucapan adalah sebagian kecil
apa yang ada dalam dada. Jika ku utarakan, mungkin langit malam tak akan pernah
terlihat karena siang akan bosan mendengar segala bentuk pencapaian.
Harus ku akui, aku mencintai mu di segala musim dan peristiwa yang
sudah beberapa lama ini kita rasakan bersama. Menghabiskan ratusan senja dan milyaran hari adalah salah satu dari banyak nya hal yang tak hentinya ku syukuri
selama ini. Basah nya air hujan yang turun, aroma genangan yang selalu mencegah
kita untuk kembali pulang dan menahan lelah semalaman bahkan membuat ku selalu
berfikir bahwa inilah saatnya aku berhenti.
Berhenti menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini.
Berhenti menerka-nerka akan berapa lama kau akan tetap tinggal disini.
Berhenti menerka-nerka kapan waktunya kau pergi.
Berhenti menerka-nerka apa yang akan terjadi jika si peretak hati
muncul saat ini.
Dan berhenti menerka-nerka apa yang akan terjadi jika kau sudah tak
ada lagi.
Berhenti.
Aku akan benar-benar berhenti menerka-nerka jika sudah mengingat berapa
lama kita lupa sedang bersama. Karena pada hakikatnya, kebersamaan kita lah yang
sudah membuat segalanya terasa sempurna, bahkan sampai membuat kita lupa bagaimana
rasanya sendirian.
Karena aku akan mulai membiasakan diri dengan mengikuti langkah kaki
mu kemana kau mau. Karena aku tahu, langkah mu tak akan pernah membingungkan
ku. Aku akan selalu menikmati setiap waktu selama kamu mampu menghadirkan
segala bentuk bahagia yang sudah kau usahakan agar tercipta diantara kita. Tak
apa jika luka mulai bermunculan disetiap kenangan yang kita lalui bersama,
karena itu adalah salah satu langkah yang memandu kita untuk menaiki tingkat
selanjutnya.
Dengan mu, aku merasa aman. Tubuh ku merasa tak ketakutan bahkan saat
kita hanya sedang berdua, karena aku tahu bahwa pria ku ini tak akan pernah mau
membuat ku malu menjadi wanita sempurna yang akan dihadapkan nya di sebuah
pernikahan yang halal.
Aku tak peduli berapa waktu yang kita miliki untuk bersama. Apa besok
akan berpisah, atau lusa. Karena selama kamu ada, disitulah aku ada dan kita
sama-sama bahagia.
Pria ku, selamat hari jadi yang kesekian kali nya lagi. Selamat berhenti untuk mencari lagi.