Bukan tentang
gaya pacaran yang setiap harinya harus bertemu dan menghabiskan waktu
berjam-jam, bukan tentang nongkrong setiap malam di kedai-kedai, bukan tentang
makan malam romantis setiap sabtu malam, bukan tentang apa saja pemberian yang
harus ku update kan,bukan tentang photo-photo bermesraan dengan berpegangan
tangan, bukan tentang selalu berduaan.
Bahkan ini
semua bukan tentang soal kenyamanan.
Ada rasa yang
melebihi yang seharusnya ada.
Sulit dinyatakan dalam bentuk kata. Bahkan aku tak tahu harus menafsirkanya
dengan puisi yang memakai gaya apa. Dirinya membuat ku mati gaya.
Ini sudah
melebihi batas dari bahagia. Apa yang dari dulu ku cari akhirnya
ku temukan,
meskipun mungkin dengan jalan harus ada saja pertengkaran yang terjadi diantara
aku dan dia, persoalan yang datang terus menerus membuat ku tersadar bahwa pria
ini lah yang harus ku pertahankan.
Banyak tangis
yang tak tertahan mengalir dari pelipis mata wanita yang katanya dia cinta.
Tapi tak pernah sekali saja ku perhitungkan, karena hati ku telah faham, tidak
semua air mata yang keluar adalah luka, namun bahagia yang tak terkira
melahirkan rasa terharu yang teramat lucu.
Aku bertemu
dengan pria ini sebenarnya dipaksa oleh semesta. Hahaha, aku bercanda. Melalui
pertemuan dalam sebuah malam yang tak terencanakan. Selebihnya ini adalah
sebuah perjodohan; dari sebuah bintang dan jantung yang berdegup kencang. Aku
dan dia adalah orang yang sama yang sedang mencari sebuah rumah untuk menetap
lebih lama, atau mungkin selamanya.
Bosan berganti
dan lelah mencari membuat ku bertemu dengan nya untuk pertemuan yang melebihi
satu atau dua kali. Dan ketiganya dia berjanji untuk membuat ku jatuh hati.
Tak
pernah satu kali saja aku meragukan keseriusan pria ini, selebih saat waktu
dimana kita menghabiskan satu malam penuh di kota tempat ku dilahirkan dan kota
yang dia idamkan. Di antara hujan, pria ini menyatakan sebuah permohonan.
Diantara padat nya kendaraan, pria ini meminta ku mendengarkan segala ucapan
nya dengan seksama. Diantara percaya atau tidak, pria ini membuat ku ingin
menikahi nya.
Teruntuk
puisi-puisi ku, selamat menemukan yang terakhir dalam semua susunan kata
bermakna.