Aku masih bisa tersenyum
bersama teman-teman ku. menutupi semua kesakitan ku yang tak ingin terlihat
oleh orang-orang yang tak ingin melihatku jatuh. Harus memaksakan
memperlihatkan wajah yang baik-baik saja padahal hati ini benar-benar telah
berontak, harus menahan rindu pada masa lalu, kemudian aku hanya bisa
tersenyum.
Aku memang merindukan
masa-masa lalu saat aku bersama mu, tapi yang kurindukan tidak sepenuh nya
didalam masa lalu, aku hanya merindukan mu yang dulu, yang masih bisa
mempertahanku, yang sabar akan perlakuanku yang selalu menyakitimu. Sudah ku
janjikan dalam hatiku bahwa aku akan memperbaiki semuanya hanya demi bisa
bersama lebih lama dengamu. Tapi mungkin menurutmu, aku akan tetap terlihat
menjadi aku yang jahat terhadap perasaanmu bukan.
Perubahan ku mungkin
dipandang mu hanya sebuah kepalsuan. aku mencintaimu telah berbulan-bulan
lamanya, sampai aku merasa bahwa itu akan sepenuhnya yang aku rasakan. Jadi
berapa lama yang aku perlukan untuk melupakan semua perasaan itu.
Saat aku sibuk
mempertahankan mu, kamu malah sibuk mengabaikanku. Ketika aku lelah, kamu hanya
bisa memandangku dari kejauhan, dan saat aku tak ingin kehilanganmu, kamu malah
meminta kebebasan terhadapku, hatiku linu.
Dalam waktu yang masih
terlingkup di kamu, aku masih tak bisa melepaskan bayanganmu dari pikiranku,
aku masih belum bisa tersenyum lepas tau kamu memang telah menikmati hidupmu
dengan seutuhnya, lalu bagimana denganku? Aku masih terlihat rapuh.
Aku ingin bahagia sepertimu,
menganggap semua nya memang terlah berlalu, aku ingin membuka hatiku untuk
orang yang benar-benar mencintaiku, yang bisa memperdulikanku tidak seperti
kamu yang selalu mengabaikanku. Tapi itu hanya sebuah ocehan pilu dari dalam
hatiku, meskipun hatiku telah rapuh tapi aku masih bisa melihatmu dari jauh.
Aku sadar bahwa aku telah
mempertahankan sesuatu yang salah, dan salahnya aku malah terus menikmati nya.
Kamu merasa baik-baik saja karena kamu tak merasakan bagaimana rasannya
mempertahankan, sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar