Aku tau…
Aku tau ketika kita sedang bertatap muka
di senja itu ada yang lain dari balik pandangan kita berdua. Meskipun semuanya
terlihat tak ada yang berbeda, tapi aku tau ada yang berbeda dengan kamu,
tatapanmu seperti sedang terguncang hebat ketika melihat ku pertama kali. Atau
mungkin hanya perasaan ku saja? Tapi… aku tau ada perasaan kamu yang ingin
menjabat tangan ku tepat ketika kita saling melempar senyum. Benarkah?
Aku
tau… ketika kita mulai berbicara, ada perasaan ku yang selalu ingin bertanya saat kamu menatapku, aku tau didalam hatiku
aku ingin mulai tau tentang kamu. Kamu itu misterius, selalu tersenyum ketika
menatap wajahku, selalu mengusap rambutku meskipun aku sedang tak mearasa sedih. Aku suka caramu
memperlakukanku, aku suka senyumu ketika sedang memandangku, aku suka gaya
bicaramu yang seolah aku adalah orang yang istimewa untukmu, aku suka semua
tentangmu, dan aku tau bahwa kamu tau perasaanku padamu, dan aku tau kamu
selalu berpura-pura terlihat seolah kamu tak tau.
Sore
itu adalah senja yang ke-14 setelah aku bertemu dengan kamu. Kamu mulai
memperhatikanku. Senja yang membuat kita saling bertemu, senja yang membuat aku
mulai mengerti semua tentang kamu, dan senja yang paling tau tentang hatiku,
bukan hatimu. Aku tau kamu selalu menutup rapat perasaanmu agar tak ada satupun
orang yang mengetahuinya, termasuk senja kita,
Aku
tau akhir-akhir ini kamu mulai merasa bahwa ada yang salah dengan kita. Aku tau
kamu mulai tau bahwa perhatianku bukan lagi berdasarkan hanya tentang kepedulianku.
Aku tau kamu sudah tau bahwa aku sudah tak ingin menjadi temanmu, aku
menginginkan kamu, aku ingin menggenggam tanganmu ketika kita sedang melihat
senja, dan aku tau bahwa kamu menyadari semuanya meskipun aku tau bahwa kamu
selalu berpura-pura tidak mengetahuinya.
Hanya
senja yang menjadi teman pembicaraanku tentang perasaanku yang mulai menggebu.
Kemana kamu? Kamu selalu terlihat kaku ketika aku mulai ingin membicarakan
tentang kepedulianku yang berlebihan padamu. Aku tau kamu sudah mengetahui segalanya,
dan aku tau kamu juga menginginkan aku. Lalu ada apa denganmu? Kamu membuatku
ingin terbang memeluk senja, meskipun akan tergores luka tapi akhirnya aku
pasti akan tau tentang hatimu bukan? Aku tau kamu mengerti betul mauku, dan aku
tau kamu selalu merasa bahwa itu hanyalah perasaan semu.
Hatiku
mulai merintih melihat kamu yang semakin memperlihatkan kelucuan mu tentang
semua perasaanku. Aku tau kamu mengerti, dan aku juga tau kamu mencoba agar
terlihat bodoh. Aku tau kamu ingin memperlakukanku sebagai kekasihmu, dan aku
tau kamu selalu berusaha memperlakukanku seolah aku adalah sahabat kecilmu. Aku
tau kamu tersiksa karena perasaan cintamu padaku, dan aku tau kamu selalu
merasa bahagia ada atau tidak nya perasaanku yang utuh berada dalam hatimu. Aku
tau kamu selalu memperdulikanku, dan aku tau kamu selalu berusaha agar tak
terlihat peduli padaku. Aku tau kamu ikut menangis ketika melihatku sakit, dan
aku tau kamu mencoba terlihat tegar dihadapanku. Aku tau kamu menginginkan aku,
dan aku juga tau kamu selalu tidak memperdulikan itu. Aku tau bahwa hatiku
hanya milikmu, dan aku tau kamu mengetahui itu. Tapi aku dan kamu sama-sama
memperlihatkan bahwa itu hanyalah perasaan semu.
Aku
menyukai senja, dan aku tau kamu pun menyukai senja sama sepertiku. Aku tau
karena kita sama-sama bertemu cinta dengan senja sebagai orang ketiga. Kita
adalah cinta segitiga, aku, kamu, dan senja.
Aku tau bahwa kamu tau aku menyukai kamu melebihi senja, dan aku tau
bahwa aku adalah orang ke dua setelah senja dihatimu. Tapi bagiku, dalam tau ku… kamu hanya
menyukaiku.
Kamu begitu manis ketika sedang menatap
senja, ketika senja mulai menghilang aku tau kamu selalu menutup matamu seakan
berdoa, dan aku tau bahwa kamu berdoa agar perbedaan kita ditepis oleh senja.
Kamu
adalah sosok yang indah selain senja. Kamu adalah kepingan-kepingan keindahan
senja yang menjelma menjadi manusia, kamu seperti malaikat dibalik senjaku.
Ceritaku terasa berwarna jika ada kamu dan senja. Aku tau bahwa kamu selalu
mendoakan aku dengan lipatan tangan itu, aku tau kamu selalu menatap ku
disamping senja ku, aku tau kamu selalu berusaha agar terlihat tak berbeda
dihadapanku, aku tau kamu selalu berusaha ada disampingku jika aku mengajakmu
mengarungi suhu minggu pagi yang sejuk nya seperti air telaga surga, meskipun
kamu selalu menolaknya, aku tau kamu selalu merasa bersalah jika aku harus
menunggumu berjam-jam lamanya disebrang jalan tempat kamu bicara dengan Tuhan
mu, aku tau kamu adalah manusia yang berbeda dari yang lain.
Jika
aku dan kamu tidak bisa menepis senja, mengapa kita tak mencoba menepis perbedaan.
Aku dan kamu seperti senja yang menjadi pacuan perbedaan kita. Tidak semua
orang menyukai senja, tapi senja tak pernah memperlihatkan kekecewaanya, senja
tetap terlihat indah, memberikan kenyaman untuk orang-orang yang menyukainya.
Aku dan kamu mempunyai perbedaan namun saling menyukai senja yang sama. Aku tau
kamu selalu berharap kita bisa saling berdoa ditempat yang sama, dan aku tau
kamu selalu berpura-pura merasa nyaman meskipun kamu tau kamu berbeda. Aku tau
kamu selalu tak focus menyebut yesus jika sedang bersamaku, dan aku tau kamu
selalu mencoba untuk memperlihatkan senyum damai itu padaku. Aku tau kamu
mengetahui bahwa aku selalu ingin mengucap bismillah sambil memegang tanganmu,
dan aku tau kamu selalu mencoba sabar untuk memberi ku pengertian bahwa kita
adalah orang yang istimewa dengan perbedaan.
Aku tau kamu mencintaiku dengan perbedaan itu,
dan aku tau kamu selalu berpura-pura agar terlihat tak memperdulikan perbedaan
kita. Aku tau aku tak pernah bisa menemanimu untuk berterimakasih kepada Tuhan mu
karena sudah mempertemukan kita, dan aku tau bahwa kamu tau aku selalu ingin
terlihat sempurna dimatamu.
Meskipun
kita berdoa dengan cara yang berbeda, dengan bahasa yang berbeda, dengan memanggil
Tuhan dengan nama yang berebeda, aku tau… aku dan kamu selalu mengucap amin
dengan nada yang se- irama. Aku tau kamu tau akan itu.