Kamis, 17 Oktober 2013

Tapi Kali Ini Aku Berbeda.

Sudah 2 bulan aku menyaksikan senja seorang diri. Mengisi bait-bait puisi yang ku rakit dari pedih menahan rindu akan kamu. Melihat layar ponsel yang tak pernah berubah di setiap menjelang pagi, dan juga harus mandiri tidak meminta peringatan ketika akan makan siang. Semua begitu hampa, tanpamu semuanya kosong.

Kemudian dari pada meminta pertolongan tentang semua kenangan yang mencekam setiap malam, aku lebih memilih untuk tetap diam. Merasakan nya dengan kenikmatan bercerita kepada Tuhan tentang rindu yang kupendam. Begitu elok nya setiap doa yang kusampaikan dengan rahasia yang aku dan Tuhan yang memegang kunci akan keterbukaan sosok kamu pada malam.

Rindu yang memuncak terkadang menjelma menjadi kamu, dan aku yang memendam semua hal tentang rindu hanya bisa berdekap kepada malam. Berbisik bahwa aku ingin bisa seperti kamu, yang sudah bahagia dengan kekasih baru. tapi aku pun tak ingin terburu-buru seperti kamu, seperti seseorang yang tak bisa hidup tanpa kasih, sungguh memalukan nya kamu. Aku yang melihat kamu berubah menjadi seseorang yang menjelma menjadi bajingan hanya bisa merasa iba. Haha aku bercanda :p

Setelah perpisahan menjadi jarak. Selain aku sibuk memendam rindu akan masa lalu, ternyata aku sangat rindu menjadi diriku yang utuh. Dibalik perasaan kehilangan aku memang rindu ketika jari jemari ku hangat oleh sentuhan lain, aku rindu ketika tubuhku kedingin kemudian ditutupi hangat yang instant, aku rindu ucapan romantis-romantis ketika malam tiba masuk melalui ponselku, aku rindu kecupan dari orang yang katanya begitu mencintaiku, dan bahkan aku rindu bagaimana suasana bertengkarnya dari pasangan yang begitu saling mencintai. Aku rindu segalanya, aku rindu melihat walpaper hp ku yang terlihat adalah foto kekasihku, aku rindu berbicara dengan teman-teman ku dengan menceritakan tentang kamu, dan aku rindu ketika malam minggu tiba aku harus berfikir terus-menerus tentang pakaian yang akan aku kenakan hanya untuk mendapatkan perhatianmu.

Tapi kali ini aku berbeda. Dalam fikirku, sudah tak ada keinginan yang mendalam seperti itu lagi, tak ada keinginan untuk mendapatkan dengan cepat sosok yang akan ku cintai lagi. Aku hanya ingin bahagia kali ini karena diriku sendiri yang membuatnya semakin lebih baik.

Munafik kah jika aku bicara bahwa aku sedang tak membutuhkan seorang kekasih? Bukan tidak mampu, hanya belum mau. Aku masih senang melibatkan diriku pada masalah yang disebabkan pula oleh aku. Hanya aku yang menjadi peran utama-nya dalam kisah yang belum terisi oleh sosok kamu yang baru.

Kali ini aku benar-benar merasa telah berada dalam puncak bahagia bersama kebebasan. hatiku mudah rapuh jika harus bertemu dengan kehilangan, rasanya menyakitkan jika harus melepaskan tanpa kita belum pernah merasakan diperjuangkan. Ada saat aku menangis seorang diri dalam gelap malam dan berdoa agar kamu kembali lagi pada duniaku, aku pernah melakukan itu.
Tapi aku berbeda kali ini, bukan aku yang belum bisa melupakan, tapi karena aku yang belum mau memulai.

Untuk kamu, sosok dalam kisah lalu. Selamat atas kisah baru mu, aku bahagia melihat kamu yang sudah bahagia dengan sosok lain. Aku tidak pernah ingin tahu betapa besarnya cinta dia untuk kamu, karena bagiku tak ada cinta yang bisa menyaingi cinta ku untuk kamu. Tapi diluar ke-munafikan ini aku benar-benar bahagia melihat kamu yang sudah bahagia dengan sosok lain. Aku senang melihat kamu tersenyum, meskipun bukan kearah ku.

Aku sungguh tidak cemburu melihat kamu bercumbu dengan sosok baru sedangkan aku disini sedang merindu. Aku sungguh tidak marah ketika kamu sudah tidak memperhatikanku lagi, aku tidak pernah menginginkan kamu kembali, karena menurutku jika suatu saat kamu kembali kamu tak akan datang dengan perasaan yang sama, orang yang kucintai tak mungkin datang dengan wajah yang sama untuk ke-2 kali nya.

Kita benar-benar telah terbuai oleh cinta pada saat itu, saat kita berjanji tak akan pernah saling menyakiti. Meskipun kita berpisah dalam keadaan saling merasa tersakiti. Dalam jarak yang telah berbeda, dalam kebahagiaan kamu dengan sosok yang baru. meskipun belum ada yang mengisi kekosongan hatiku, Tapi kali ini aku berbeda, karena aku benar-benar sangat menikmati kebebasan ini. Aku sangat bahagia, tanpa sosok kamu.

4 komentar: