Aku mengenalnya sudah cukup
lama. Mendengar nya bercerita tentang kisah cinta nya atau mungkin tentang
bagaimana dia menikmati hidupnya. Setiap hari selalu membuat cerita yang lain
dari yang lain, sesuatu yang istimewa. Aku bisa merasakan sosok nya hadir dalam
hidupku, perlahan berjalan dengan janji manis yang menyuruhku untuk menerimanya
dalam kehidupan kecilku. Dia hanya temanku...
Hari berganti dan
menyulitkanku untuk mencari ruang disetiap kita berbicara meski hanya dalam
chating bbm. Ada yang lain dari hatiku, suatu harapan kecil namun sangat
berarti untuk sudut perasaan yang lain. Perasaan ingin memiliki, perasaan yang
membuatku berharap mendapatkan sosokmu yang nyata, bukan dalam mimpi saja.
Dunia khayalku kini telah diambil alih sepenuhnya olehmu. Bagaiman denganmu?
Aku pernah merasakan
bagaimana rasanya kehilangan. Habis kata jika harus ku utarakan semua rasa
sakit nya oleh kata-kata, hidup yang terbuang karena suatu ke-egoisan yang
membuatku tidak ingin bertahan.
Dan kemudian kamu datang
dengan senggenggam harapan sehingga membuatku merasa sedikit tergoyang pada
pendirianku yang tidak ingin membuat kehidupan yang baru. kamu seakan
meyakinkanku bahwa didunia ini masih ada cinta yang lain yang mampu membuat
hidupku kembali bangun sehingga aku bisa memelukmu dalam keyakinanku. Kamu
tidak pernah berhenti menampar wajahku dengan perkataanmu yang memaksaku untuk
membuka mata dari gelapnya pikiranku tentang semua hal yang telah menyakitiku.
Telah aku putuskan untuk
memulai sesuatu yang baru, yang bisa membawa hidupku pada keceriaan masa-masa
seperti dulu. Dan itu karena kamu, yang telah berhasil meyakinkanku dengan
semua yang telah kamu lakukan terhadap hidupku. Aku merasa hidup, pada saat itu.
Harapan yang aku taruh
ternyata membawaku kepada perasaan yang lain, ingin memiliki dan ingin
dimiliki, dan ternyata kamu merasakan hal yang sama. Tidak ada yang berbeda,
semua pada perasaan yang berubah menjadi lebih baik. Hatiku membuka ditemani
lagu cinta dan waktu yang singkat berubah menjadi bunga indah. Aku dan kamu
saling mencintai. Aneh nya, aku harus menunggu keputusan mu. Semuanya berjalan
dengan perlahan dan kebahagiaan yang bermunculan membuatku sadar bahwa aku
telah menemukan orang yang bisa ku taruh mimpi serta harapanku pada benaknya.
Aku mencintainya diluar pemikiranku, tadinya kufikir aku akan baik-baik saja
dengan menunggu kamu yang akan benar-benar masuk dalam hidupku.
Mungkin, kamu memandangku
sebagai wanita tangguh yang bisa menerima dengan cepat sahabat baru, ya.. si
menunggu tersebut. kamu katakan bahwa kamu mengerti atas perasaanku yang
meninginkan kamu dan kamu katakan bahwa ini belum berada dalam waktu yang
tepat. Lalu kufikir, waktu yang bagaimana yang menurutmu tepat? Apa aku harus
menunggu lebih lama dan memakan waktu juga hatiku yang meilhat kamu menanggapi
semuanya terlalu biasa. Ini pearsaan bukan ajang penungguan. Atau apakah aku
harus menyerah terlebih dulu agar kamu mengerti bagaimana rasanya terbuang
sia-sia.
Jika bukan melibatkan
hatiku, mungkin aku sudah menyerah mempertahankanmu. Tapi ini sudah tercampur
menjadi kenyamanan yang baru. ya, aku akan tetap menunggu kamu hadir dalam
hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar