Bisakah kamu lebih
menghargai perasaanku?
Cobalah sedikit lebih
memandang wajahku. Rasakan kerutan-kerutan penyesalan akan kesetian, mata
sembab yang mulai lelah membuka semangat.
Masih
belum menemukan alasan mengapa aku bisa sebegitu mencintaimu. Dan jika nanti
aku menemukan alasan, aku akan coba untuk mengerti, setelah mengerti aku akan
coba untuk menerima, menerima semua yang mungkin berisi hal yang tidak sesuai
dengan harapanku terhadapmu, kasih.
Aku butuh kamu, seperti
3bulan yang lalu.
Aku ingin dimiliki olehmu,
seperti 3bulan yang lalu.
Aku ingin dimanja kasih,
seperti 3bulan yang lalu.
Aku ingin istimewa bagimu,
seperti 3bulan yang lalu.
Untuk wanita yang dulu
pernah menjadi sosok yang kau cintai, tolonglah... lebih menghargai bagaimana
perasaanku yang takut akan kehilanganya. Aku dan kamu memiliki perasaan diri
yang sama, seorang wanita. Dan jika kamu memang mencintai –Dia- lebih dari apa
yang ku ketahui, maka cukuplah sudah. Raih saja tanganya dan berbahagialah
kalian dalam dekapan ke-ikhlasanku.
Untuk kamu, laki-laki yang
saat ini kucintai, pilihlah pilihan yang bisa membuatmu bahagia. Mencintai
tanpa dicintai buatku tak masalah. Bahagia melihat mu tersenyum ceria, meski
tidak untukku, tapi aku tau, kamu sempat mencintaiku.
Aku pernah merelakan
seseorang yang ku cintai untuk sahabat terbaik ku sendiri. Aku pernah merelakan
seseorang yang ku cintai untuk orang yang sama sekali tidak aku kenali. Bahkan
aku pernah merelakan seseorang yang ku cintai untuk wanita yang kulihat hanya
teman nya. Jadi, bukan masalah aku harus merelakan seseorang yang kucintai
untuk kebahagiaan nya sendiri.
Jika bahagia kita adalah tidak bersama, maka cinta yang dulu akan menjadi kenangan terindah. Dan jika aku salah tentang semua hal ini, maka biarkan aku menjauh untuk beberapa waktu, karena aku butuh waktu untuk melupakan setiap moment yang sudah aku anggap adalah hidupku.
Karena kamu adalah kehidupan
kecilku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar