Teruntuk,
Gadis yang sudah tak
bisa ku hitung sudah berapa kali malam mengeluh soal luka
Ya, surat ketigabelas
ini dengan sendiri ku tulis untuk gadis sepertimu, yang aku tak tau pasti
seperti apa bentuknya. Haha aku bercanda. Ketika ku tau tema surat cinta kali
ini adalah “I Stand By you” entah mengapa yang terpikir olehku hanya kamu,
gadis polos yang sering kali tersenyum kearahku tak peduli apa yang sedang kita
alami. Aku tau kita lahir dengan berbeda ibu, dari sebuah keluarga yang
berbeda, bahkan bentuk wajah pun kita tak sama, tapi aku menyayangimu seperti
layaknya saudara. Ah, aku tau kamu sedang tersenyum saat membaca kalimat diatas
itu. maaf jika aku terdengar sedikit
membosankan dan lebay, tapi sungguh itu yang ku rasakan. Ya ya, kamu boleh
tertawa.
Aku tak ingat sudah
berapa lama kita saling mengenal, tapi yang ku rasakan kedekatan ini sungguh
menjanjikan. Sudah sejauh ini aku sedikit tau tentang hidupmu, yang
mungkin lebih banyak tentang kisah asmara mu. Kamu terlalu memikirkan itu
menurutku. Karena aku tau, Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk mu, kamu
tak perlu terlalu mencemaskan soal itu. sekarang kamu hanya tinggal menunggu
dipertemukan sambil menjalankan hidupmu seperti biasanya agar tak membosankan.
Sebenarnya aku tak peduli
pada apa yang kamu alami, yang ku pedulikan bahagaimana akhir dari rasa yang
sudah kamu tahan dari masalah ini. Bukan karena aku tidak menjadi pendengar
yang baik, tapi aku tak pernah bisa menahan rasa sakit tau kamu menangis karena
laki-laki yang bahkan tak ku kenal baik. Kamu adalah gadis tegar dan pintar
yang pernah ku kenal di alam semesta ini. Tetaplah jadi gadis yang seperti itu,
yang tak pernah mau tersakiti meskipun oleh mereka yang sebenarnya tak pernah
tau apa yang sedang kamu jalani.
Soal mereka yang sering
menyakiti, janganlah kamu anggap itu terlalu membebani. Mereka tak mengenalmu
seperti aku mengenalmu. Mereka hanya sedang mengujimu untuk menjadi seseorang
yang lebih bisa berdiri di atas kaki sendiri. Mereka terlau iri, sampai lupa
menyadari bahwa kamu adalah gadis biasa yang sama seperti mereka; tak ingin
disusik meski satu detik.
Jangan pernah berpikir
bahwa disini hanya aku yang peduli. Cobalah untuk menatap kearah lain,
sebenarnya lebih banyak yang mencintaimu dibandingkan mereka yang terlalu sering
mengabaikanmu. Mungkin ini adalah waktu untuk aku berkata kasar padamu. "Sayang,
aku lelah melihatmu seperti gadis yang kehilangan arah hanya karena perasaan
yang salah. Aku benci melihatmu rapuh seolah sudah tak ada lagi yang ingin kau
raih dengan impianmu. Percayalah bahwa masih ada diluar sana yang akan mengisi
kekosangan celah-celah di jarimu itu."
Aku tau mungkin setelah
membaca paragraph tadi kamu sedang menangis karena kalimat yang ku tulis membuatmu
seakan sedang dikucilkan, iya kan? aku minta maaf. Aku tak pernah sekalipun bermaksud untuk menyakiti hatimu, aku hanya ingin membuatmu berpikir lebih bijak.
Sudah terlalu sering
aku menangis dipundak mu itu, mengadu segala keluh kesah ku padamu, kamu adalah
pendengar yang baik sekaligus teman yang baik untukkku. Maka kali ini, biarkan
aku yang menjadi genggaman mu untuk melupakan segala hal yang menyakitimu
belakangan ini. Tak perlu berpikir apa mereka yang sering membuat hatimu patah
akan kembali seketika, tapi pikirkanlah bahwa disini ada aku dan orang-orang
yang peduli terhadapmu siap untuk membahagiakanmu.
Dari,
Aku yang bahagia memliki teman sepertimu
Ahh :') Terima kasih karena mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ku.
BalasHapus