Senin, 01 Februari 2016

Surat Cinta Pertama untuk Ayah; Pidi Baiq



Teruntuk,
Ayah surayah.

Ayah, perkenalkan aku Milea. Hahaha aku bercanda. Nama ku terdiri dari 3 kata, kau boleh mengarangnya dengan kata apa saja. Tapi tolong, panggil saja aku dengan sebutan “kamu”.

Ayah, boleh tidak jika ku minta ayah jangan GR karena ku tulis surat cinta yang pertama ini untuk ayah? Lagi pula, kalau ku tulis lewat twitter itu limit, dibatasi hanya sampai 140 huruf. Nanti-nanti seharusnya kita bikin twitter yang bisa meng-tweet sampai 3 paragraph sekaligus. Mau tidak? Hahaha

Ayah, siang ini aku menyelesaikan membaca buku kedua dilan “dia adalah dilanku tahun 1991”. Tentu aku sudah membaca bagian satu, meskipun sepertinya sedikit terlambat. Hehehe maaf. Ku kira buku dilan bagian dua ini akan berakhir dengan bahagia karena akan ada janji suci di dalam pernikahan mereka berdua, tapi nyatanya kau berhasil membuat kami semua yang menunggu buku kedua ini benar-benar merasa terkejut dan terheran-heran juga disayangkan “mengapa dilan dan milea harus berpisah?” ayah, kau menyebalkan!

Ayah, dilan mu itu apa kabar? Apa dia masih jadi geng motor setelah kuliah? Ayah, aku penasaran. Dan harusnya kau tanggung jawab bukan?

Ayah, dilan mu itu satu-satunya yang ada di Bumi ya. Bahkan setelah aku selesai membaca, rasanya ingin ku ulang lagi dari bagian pertama. Aku ingin lebih mengenal dilan mu, atau jika boleh, aku ingin memperkenalkan dilan mu dengan pacar ku. Mereka itu hampir sama, menyebalkan, humoris yang menganehkan, dan selalu membuat ku rindu setiap malam.

Tapi tetap, dilan itu hanya milik milea, bukan?
Dan dilan versi ku, hanya dia seorang. Hahaha soalnya kalau disama-main juga nggak bakal sama. Ah, nanti pacar ku marah lagi aku sama-sama in dia sama orang lain. hahaha

Ayah, apa kau tak kasihan pada milea karena ingin bertemu dengan dilan? Seharusnya kau pertemukan mereka. Kasihan milea karena selalu ingin tau kabar nya dilan, juga sudah banyak merindukan dilan dan sepertinya dilan juga harus tahu itu.

Ayah, jika kau bertemu dengan dilan. Tolong katakan pada nya untuk segera memberi kabar pada milea. Juga katakan padanya aku ingin mengenal nya.

Ayah, Jika kau bertemu dengan milea. Tolong katakan pada nya, terima kasih karena sudah mau membagi kisah nya. Juga katakan padanya aku ingin mengenal nya, dan salamku untuk keluarga baru nya.

Ayah, Jika aku boleh memaksa. Tolong katakan pada Ayah mu terima kasih sudah mau menyelundupkan mu ke bumi di kamar pengantin dengan keadaan yang tegang ya. karenanya terciptalah kau Ayah yang mengaku debagai imigran dari sorga untuk mau meremas segala rasa dan membungkus semua kalimat sampai bisa menjadi dua buku dilan yang sangat mengesankan.

Ayah, keberatan tidak kalau aku terus-terusan minta tolong? Hahaha

Ayah, jika bertemu dengan pria yang rambut nya sedikit pirang dan rapi, juga sangat menggemari pakaian hitam dan putih, dan memakai kaca mata dengan alasan takut kena angin yang berlebih. Hahaha
Tolong katakan padanya, bahwa aku sayang dia.

Oh iya ayah, tanya dulu namanya. Aku takut ada yang ngaku-ngaku pacar ku. Pas udah disampein ternyata palsu. Bisa kecewa nanti. hahaha

Ayah, nama nya Alfian Maulana. 

                                                                                                                                               Dari,
                                                                                                                                               “Kamu.”

6 komentar:

  1. Tulisan yang tulus sekali, kalau boleh kasi saran sedikit, perhatikan untuk nama orang atau tokoh dalam tulisan baiknya selalu diawali dengan huruf kapital (contoh: Dilan). semangat terus yaaa


    -ikavuje

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teriama kasih, ka 😊
      Ah, iya. aku lupa... terima kasih (lagi) ka sudah mau mengingatkan. nanti-nanti pasti ku betulkan. hihihi

      Hapus
    2. eheheh, terima kasih ka :))

      Hapus
  2. Entah ca, mamang pengen baca lagi karya yg selanjutnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, ada mamang madi.
      iyaaa mang, pasti yaaaa. hihihi

      Hapus