Sabtu, 03 Agustus 2013

Bukan Purnama, hanya bulan. Bukan kejora, hanya bintang.

Kamu pernah memandang langit? Begitu gelap dan indah didominasikan dengan cahaya-cahaya yang ditakdirkan berada dalam dekapan Tuhan. Bersinar dalam langit malam, begitu jelas harapan yang dipancarkan oleh sinar bulan. Penuh kejelasan memandang langit malam bertaburan bintang. Dan saat kejelasan membual pada harapan, terjadilah tangisan. Langit menangis menyampaikan pilu kesah dan resah kepada hujan.

Senja kala, terbitlah sang rembulan mengganti matahari untuk mneyinari gelap malam yang menjelang. Dan di waktu yang bersamaan, munculah sesosok bintang yang selalu terlihat bersinar menghiasi malam disekeliling bulan. Sebutlah kejora, dia adalah bintang yang paling bersinar dan memiliki cahaya yang paling kuat, atapun sirius yang terlihat kuat namun akan meredup.

Pada suatu malam, mendekatlah kejora menuju arah rembulan. Dia bertanya “bulan mengapa kamu selalu sendirian?” bulan menjawab dengan nada sendu “siapalah aku, aku hanya sebuah satelit cahaya untuk menerangi malam ini, aku hanya memantulkan cahaya matahari agar trelihat bercahaya. Seolah-olah aku berpura-pura bahagia untuk trelihat indah seperti kalian yang selalu bersinar dengan sendirinya. Bintang mengkerutkan keningnya dan berkata “kamu tidak sendirian bulan, bisa kamu rasakan cahayaku ditubuhmu sekarang? Aku disini, menemani dan berbagi cahayaku untukmu”.
Bulan tersenyum haru, dia merasa bahwa saat ini dia sedang dikunjungi malaikat dengan sejuta cahaya untuk membuat bulan benar-benar bahgia, bintang hanya tersenyum melihat lekukan senyuman bulan yang manis tergaris untuknya.
“tapi apa kamu akan seterusnya berada disampingku?” tanya bulan kepada bintang,
“cahayaku tercipta dengan sendirinya bulan, aku tidak akan kehabisan cahayaku untuk menyinari kamu.” Ujar bintang tersenyum.

Senja berlalu senja, malam berganti malam, bulan dan bintang pun selalu bersama, berbagi cerita tentang sebuah keindahan yang hanya mereka saja yang bisa merasakan.
Bulan pun tak lagi murung, bulan yang selalu mengeluh, bulan yang selalu merasa sendirian, dan bulan yang selalu merasa sedih pun sekarang berubah menjadi satelit ciptaan tuhan yang sempurna dengan sinar yang dia dapat dari bintang.

Pada suatu malam, bulan bertanya pada bintang “bin, apa kamu akan selalu disampingku? Selalu menemani malamku?”.  “kau tahu bulan? Takdirmu dan takdirku? Kita tidak pernah tau rencana yang telah disusunTuhan untuk kita, namun apapun rencana Tuhan, aku percaya itu yang terbaik.” Jawab bintang pada bulan.
“Terimakasih ya bin, cahaya kamu membuatku tidak merasa sendiri dan membuatku sadar bahwa aku bukanlah ciptaan tuhan yang sia-sia” ujar bulan.
Bintang hanya tersenyum manis pada bulan.

Waktupun beranjak, senja beranjak malam, malam beranjak pagi. Namun pada suatu malam bintang tak kunjung datang disisi bulan. Bintang tiba-tiba menghilang tanpa seberkas cahaya. Bulan gelisah mengikuti pola pikirnya tentang bintang. Apa yang terjadi pada bintang, apa yang membuat bintang tak datang seperti biasanya.
Hingga diperhentian arah bulan mencari bintang, bulan melihat apa yang seharusnya tidak dia lihat. Bulan merasakan apa yg seharusnya tidak dia rasakan. Bintang yang dulu menemaninya kini telah berpaling. Bintang berkhianat. Bulan beranjak pergi seolah tidak melihat semua itu. Bulan kembali ketempat yang biasa dia sendiri.

Di malam selanjutnya, di tempat biasa bulan memantulkan cahaya matahari untuk terlihat bersinar. Bintang datang menghampiri bulan yg sangat sedih dan kecewa. Bintang datang dan bertanya seoloah tak terjadi apa-apa “bulan, kamu kenapa? Kenapa kamu kembali dalam keadaan seperti ini?” bulan menjawab dengan sebuah tangis kecil disetiap ucapan katanya “kau ingat tentang takdir dan rencana Tuhan, bin? Kamu percaya bahwa rencana itu terbaik untukku? Ternyata kamu benar. Aku mulai mempercayainya. Aku hanyalah sebuah bulan tanpa cahaya, seharusnya aku menyadari apa yg tuhan telah berikan untukku. Ternyata aku tidak tahu diri. Aku hanyalah sebuah bulan”.

Bintang resah selalu menanyakan apa yang terjadi, bulan hanya tersenyum kecil pada bintang seakan berkata “aku perlu cahaya yang setia ada disampingku, namun apalah arti setia jika tidak tercipta untukmu.”
Bintang pun mulai menyadari semua ucapan bulan, bintang pun menyadari bahwa dia telah berpaling dari bulan. Namun bintang mempunyai alasan sampailah bintang berkata “jika kamu adalah bulan yang hanya memantulkan cahaya dan berpikir bahwa aku adalah kejora yang memantulkan cahaya dan tak meredup, kamu salah bulan. Aku hanya seseosok sirius cahaya ku tidak bersinar dengan lama dan kuat. Aku sama seperti mu bulan. Aku juga membutuhkan seberkas cahaya untuk membuatku tetap bersinar. Maafkan aku, aku berpaling hanya untuk membuatmu tetap bersinar dan tetap menyinarimu”
Dengan raut wajah yang memilukan bulan hanya bisa memandang bintang. Bintang tersenyum “kamu tau bulan? takdirmu dan takdirku itu tidak lebih sama.  Kamu membutuhkan pantulan cahaya, maka aku lebih memnbutuhkan cahaya. Aku hanya sirius bulan. Aku bukan kejora.” Bulan mengbis semakin kencang.

Tangisan bulan seakan membuktikan dirinya untuk meninggalkan bintang. Bulan memang bahagia menyadari ada bintang disisinya, namun bulan telah membiarkan bintang pergi. Dengan harap yang lebih, bulan berharap bintang tetap menjaga cahayanya. Biarlah cahaya bintang dinikmati bulan dari kejauhan. Karena bulan berfikir, bahwa dengan cara itu bintang dan bulan akan sama-sama melihat keindahan dari kejauhan.
Bintang pun beranjak pergi meninggalkan bulan dengan cahaya nya yang semakin malam semakin meredup dan samar-samar akan hilang. Bintang pergi untuk mencari seberkas cahaya agar dia tetap bersinar sempurna layaknya kejora. Bulan pun mengikuto revolusi nya hingga dia bisa menjadi purnama.

Dari kejauhan, bintang dapat menjadi kejora untuk bulan, dan bulan dapat menjadi purnama untuk bintang. Jarak tidak menjamin jiga satu sama lain bisa bekerja sama untuk menghiasi langit agar tetap terlihat cantik.
Bukan purnama, hanya bulan. Bukan kejora, hanya bintang. Terlebih langit telah mengetahui bahwa bulan dan bintang mempunyai takdir sendiri dan batas cahaya tersendiri, dan keajaiban Tuhan, bulan dan bintang selalu saling mencintai satu sama lain

5 komentar:

  1. wooow look, kak! keren ceritaku ini paling sering dibaca :3

    BalasHapus
  2. wah... suka banget sama tulisannya :D
    Bagus, bagus, bagus...

    BalasHapus
  3. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ternyata-anggur-merah-bisa-obati.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/dehidrasi-teratasi-dengan-makan-7-buah.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ingin-buat-kentang-goreng-ala-restoran.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus