Rabu, 20 Januari 2016

Baca Saja Dulu, Lalu Kau Boleh Tersenyum.


Bukan tentang gaya pacaran yang setiap harinya harus bertemu dan menghabiskan waktu berjam-jam, bukan tentang nongkrong setiap malam di kedai-kedai, bukan tentang makan malam romantis setiap sabtu malam, bukan tentang apa saja pemberian yang harus ku update kan,bukan tentang photo-photo bermesraan dengan berpegangan tangan, bukan tentang selalu berduaan.

Bahkan ini semua bukan tentang soal kenyamanan.

Ada rasa yang melebihi yang seharusnya ada. Sulit dinyatakan dalam bentuk kata. Bahkan aku tak tahu harus menafsirkanya dengan puisi yang memakai gaya apa. Dirinya membuat ku mati gaya.

Ini sudah melebihi batas dari bahagia. Apa yang dari dulu ku cari akhirnya ku temukan, meskipun mungkin dengan jalan harus ada saja pertengkaran yang terjadi diantara aku dan dia, persoalan yang datang terus menerus membuat ku tersadar bahwa pria ini lah yang harus ku pertahankan.

Banyak tangis yang tak tertahan mengalir dari pelipis mata wanita yang katanya dia cinta. Tapi tak pernah sekali saja ku perhitungkan, karena hati ku telah faham, tidak semua air mata yang keluar adalah luka, namun bahagia yang tak terkira melahirkan rasa terharu yang teramat lucu.

Aku bertemu dengan pria ini sebenarnya dipaksa oleh semesta. Hahaha, aku bercanda. Melalui pertemuan dalam sebuah malam yang tak terencanakan. Selebihnya ini adalah sebuah perjodohan; dari sebuah bintang dan jantung yang berdegup kencang. Aku dan dia adalah orang yang sama yang sedang mencari sebuah rumah untuk menetap lebih lama, atau mungkin selamanya.

Bosan berganti dan lelah mencari membuat ku bertemu dengan nya untuk pertemuan yang melebihi satu atau dua kali. Dan ketiganya dia berjanji untuk membuat ku jatuh hati.

Tak pernah satu kali saja aku meragukan keseriusan pria ini, selebih saat waktu dimana kita menghabiskan satu malam penuh di kota tempat ku dilahirkan dan kota yang dia idamkan. Di antara hujan, pria ini menyatakan sebuah permohonan. Diantara padat nya kendaraan, pria ini meminta ku mendengarkan segala ucapan nya dengan seksama. Diantara percaya atau tidak, pria ini membuat ku ingin menikahi nya.

Teruntuk puisi-puisi ku, selamat menemukan yang terakhir dalam semua susunan kata bermakna.