Selasa, 20 September 2016

Surat Cinta Pertama Untuk Gilang Alfian Maulana



Teruntuk pria yang sering berputar-putar dikepala,
Gilang Alfian Maulana

Hi, sayang.
Aku tahu kau akan tertawa dari kau mulai membaca judul tulisan ini. Tak apa, dan ya, kau boleh tertawa. Aku tahu bahwa aku memang sudah sering menulis tentang mu, tentang dirimu, tentang bagaimana indahnya hubungan yang sedang kita jalani sekarang. Tapi ini adalah surat cinta pertama ku utnukmu. Aku juga bisa menduga bahwa saat ini kau sedang mengkerutkan alis lebat mu itu dan sedikit demi sedikit ujung bibir itu tertarik dan dalam sekejap kau bisa sangat terlihat tampan dan menawan. Dan sungguh, raut wajah seperti itu selalu berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali setiap hari lagi dan lagi.

Hari ini adalah tanggal dimana kita memutuskan untuk bersama-sama. Aku tak ingin merusak suasana dengan menghitung sudah berapa lama tepatnya kita membagi kehidupan yang berbeda dengan satu jalur yang sama.

Sayang, aku tahu bahwa kita berbeda. Itu sebabnya mengapa kita dipersatukan. Kamu melengkapi apa yang tidak ada padaku, dan aku juga memiliki apa yang tidak ada padamu. Bukankah memang seperti itu? Kita adalah dua orang yang sama-sama tak sempurna yang akan menyempurnakan segala hal bersama.

Aku juga tahu bahwa belakangan ini hubungan kita sedikit lebih rumit. Banyak tekanan yang membuat kita sama-sama menjauh, saling membenci satu sama lain, mendebatkan permasalahan dari malam hingga pagi petang, meneriaki persoalan sampai kita sama-sama lupa mengapa kita masih bersama sampai detik sekarang. Ya, kita hanya ingin saling membahagiakan. Lalu dari semua hal yang telah terjadi, itu membuat kita semakin saling mengerti satu sama lain. 

Jadi, terima kasih karena kamu tidak menjadi siapapun untuk mencintaiku. Terima kasih karena tangan mu yang kuat itu selalu mampu memelukku ketika aku merengek ingin dilepaskan, terima kasih karena kamu tetap disampingku meskipun aku sedang marah dan menyuruhmu pergi. Dan terima kasih karena meskipun kau hanya seorang kekasih, tapi kau adalah orang yang paling mengerti bagaimana aku.

Sayang, Selamat hari jadi yang kesekian kalinya lagi, lagi dan lagi. Aku mencintaimu tak henti.

                                                            Dari,
                                                            Kekasihmu.