Rabu, 11 Februari 2015

Beri Aku, Sedihmu.



Teruntuk,
Gadis yang sudah tak bisa ku hitung sudah berapa kali malam mengeluh soal luka

Ya, surat ketigabelas ini dengan sendiri ku tulis untuk gadis sepertimu, yang aku tak tau pasti seperti apa bentuknya. Haha aku bercanda. Ketika ku tau tema surat cinta kali ini adalah “I Stand By you” entah mengapa yang terpikir olehku hanya kamu, gadis polos yang sering kali tersenyum kearahku tak peduli apa yang sedang kita alami. Aku tau kita lahir dengan berbeda ibu, dari sebuah keluarga yang berbeda, bahkan bentuk wajah pun kita tak sama, tapi aku menyayangimu seperti layaknya saudara. Ah, aku tau kamu sedang tersenyum saat membaca kalimat diatas itu.  maaf jika aku terdengar sedikit membosankan dan lebay, tapi sungguh itu yang ku rasakan. Ya ya, kamu boleh tertawa.

Aku tak ingat sudah berapa lama kita saling mengenal, tapi yang ku rasakan kedekatan ini sungguh menjanjikan. Sudah sejauh ini aku sedikit tau tentang hidupmu, yang mungkin lebih banyak tentang kisah asmara mu. Kamu terlalu memikirkan itu menurutku. Karena aku tau, Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk mu, kamu tak perlu terlalu mencemaskan soal itu. sekarang kamu hanya tinggal menunggu dipertemukan sambil menjalankan hidupmu seperti biasanya agar tak membosankan.

Sebenarnya aku tak peduli pada apa yang kamu alami, yang ku pedulikan bahagaimana akhir dari rasa yang sudah kamu tahan dari masalah ini. Bukan karena aku tidak menjadi pendengar yang baik, tapi aku tak pernah bisa menahan rasa sakit tau kamu menangis karena laki-laki yang bahkan tak ku kenal baik. Kamu adalah gadis tegar dan pintar yang pernah ku kenal di alam semesta ini. Tetaplah jadi gadis yang seperti itu, yang tak pernah mau tersakiti meskipun oleh mereka yang sebenarnya tak pernah tau apa yang sedang kamu jalani.

Soal mereka yang sering menyakiti, janganlah kamu anggap itu terlalu membebani. Mereka tak mengenalmu seperti aku mengenalmu. Mereka hanya sedang mengujimu untuk menjadi seseorang yang lebih bisa berdiri di atas kaki sendiri. Mereka terlau iri, sampai lupa menyadari bahwa kamu adalah gadis biasa yang sama seperti mereka; tak ingin disusik meski satu detik.

Jangan pernah berpikir bahwa disini hanya aku yang peduli. Cobalah untuk menatap kearah lain, sebenarnya lebih banyak yang mencintaimu dibandingkan mereka yang terlalu sering mengabaikanmu. Mungkin ini adalah waktu untuk aku berkata kasar padamu. "Sayang, aku lelah melihatmu seperti gadis yang kehilangan arah hanya karena perasaan yang salah. Aku benci melihatmu rapuh seolah sudah tak ada lagi yang ingin kau raih dengan impianmu. Percayalah bahwa masih ada diluar sana yang akan mengisi kekosangan celah-celah di jarimu itu."

Aku tau mungkin setelah membaca paragraph tadi kamu sedang menangis karena kalimat yang ku tulis membuatmu seakan sedang dikucilkan, iya kan? aku minta maaf. Aku tak pernah sekalipun bermaksud untuk menyakiti hatimu, aku hanya ingin membuatmu berpikir lebih bijak.

Sudah terlalu sering aku menangis dipundak mu itu, mengadu segala keluh kesah ku padamu, kamu adalah pendengar yang baik sekaligus teman yang baik untukkku. Maka kali ini, biarkan aku yang menjadi genggaman mu untuk melupakan segala hal yang menyakitimu belakangan ini. Tak perlu berpikir apa mereka yang sering membuat hatimu patah akan kembali seketika, tapi pikirkanlah bahwa disini ada aku dan orang-orang yang peduli terhadapmu siap untuk membahagiakanmu. 

                                                          Dari,
                                                          Aku yang bahagia memliki teman sepertimu

1 komentar:

  1. Ahh :') Terima kasih karena mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ku.

    BalasHapus