Minggu, 22 Februari 2015

Untukmu saja


\
Teruntuk,
Seseorang yang (pernah) sangat begitu ku cinta.

Maaf jika aku katakan pernah. Karena sekarang aku merasa tak begitu sangat. Mungkin kali ini aku tak lagi bisa menuliskan mu kata-kata manis yang bisa membuatmu merasa sangat dipentingkan dalam hidupku. Mungkin memang penting. Tapi kali ini aku merasa itu tak begitu sangat penting. Ah, apa aku terlalu banyak menggunakan kata “mungkin?”

Mungkin aku terlalu pemarah atau mungkin aku terlalu perasa? Ah, lagi-lagi aku menggunakan kata “Mungkin”. Aku terlalu bingung untuk bagaimana mengatakan soal perasaan ku yang sudah begitu terasa menganehkan buatku.

Aku tak membencimu apalagi harus merasa bahwa kamu sudah tak lagi layak berada disampingku. Aku masih mencintaimu seperti kala aku merasa kamu adalah panutan dari segala langkah kaki yang membingungkan. Tapi sekarang aku merasa kau begitu sangat menjengkelkan.

Pertengkaran kita bulan-bulan lalu menjadi sesuatu yang tak bisa aku lupakan meski sudah ku paksakan. Kau tau? Harusnya aku tak pernah mau tau segala urusan mu, segala apa yang tersembunyi didalam ruang lingkup keluarga ini. Tapi mungkin aku terlalu ceroboh untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, sampai aku mengetahui bahwa malaikatku ternyata tak semurni itu.

Boleh kah aku menyalahkanmu atas semua kesalahan yang sangat ku benci itu?

Aku tak pernah membencimu meskipun belakangan ini kita sudah tak lagi banyak bicara. Karena mungkin aku yang terlalu berdiam diri dan selalu pergi menghilang dari pandanganmu. Aku hanya ingin mengstabilkan lagi perasaan ku terhadapmu. Aku hanya ingin menghilangkan ingatan tentang masalah itu. soal luka yang kini ku rasakan aku sungguh ingin menghilang.

Semoga dari kejadian ini kamu bisa lebih mencintai pria yang ku panggil ayah itu. Ya, bu?


                                                                                                Dari,

                                                                                                Aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar